Pertama-tama marilah kita semua mengucapkan syukur karena telah sukses melewati UN... Hehehe
UN sudah berakhir...
Akhirnya gue kembali lagi menjadi manusia normal, kembali ke kehidupan sehari-hari yang bersahaja nan indah. Dan jadilah sekarang gue ini manusia "Setengah Kalelawar" #LOH (Iye, sehabis UN kerjaan gue cuma makan tidur makan tidur kadang nyukur bulu ketek yang uda panjang terus tidur lagi) HAHA *Ketawa Setan*
Selama 4 hari gue menjadi manusia abnormal yang didera kecemasan, ketakutan, disiksa, dipersekutukan oleh soal-soal biadab yang tidak berperikesoalan.
Berhasil atau engga gue lewati UN?
Well, kita sedikit review:
Bahasa Indonesia : Gigit yang buat soal
Fisika : Pecut yang buat soal!!
Bahasa Inggris : Sembah yang buat soal
Matematika : Pecut yang buat soal!!
Kimia : Sembah yang buat soal
Biologi : Bakar yang buat soal
Kira-kira begitulah gambaran begimana gue menghadapi UN yang penuh kontroversi ini... Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa yang membuat soal dan orang-orang yang telah membuat UN menjadi 20 paket. Amin...
Bytheway, kemarin ini adek gue yang bernama nevy baru aja kena alergi, alergi kulit lebih tepatnya. Kalo kata orang sih karna gak cocok sama makanan laut. Dan kalo dipikir-pikir adek gue itu juga jarang makan makanan laut.
Emang sih adek gue itu selektif banget dalam hal memilih dan memilah makanan laut, sedikit salah makan langsung kena alergi (Iye nyusahin emang)
Tapi dari keadaan itu guelah yang sangat diuntungkan. Karena porsi makan gue banyak dan nafsu makan gue yang menggebu-gebu tak terelakkan lagi, maka gue bisa ngambil jatah makanan adek gue yang nggak dimakan "Ketawa Menang"
Terus berhubung nyokap gue agak prihatin gitu sama adek gue, akhirnya dia dibawa ke dokter langganan keluarga gue.
Esok pagi nya, ternyata gue menemukan sebercak ikan asin di dapur yang abis dimakan kucing.
Selidik demi selidik... Rupanya nyokap kemaren masak ikan asin dan dimakan adek gue itu. Kebetulan kemaren gue uda makan di luar dan jadilah gue tidak tahu menahu soal berita tersebut yang menghebohkan seluruh isi rumah.. bzzz
Setelah melakukan study yang lebih lanjut dan penelitian yang lebih dalam yang pada akhirnya menemukan sebuah hipotesa *BOELAH haha bahwasannya adek gue kena alergi disebabkan oleh ikan asin.
Ajaibnya, baru kali ini gue menemukan seekor manusia kena alergi dari sebuah ikan asin!!
Pesan moral: Ternyata selain ikan asin itu asin punya kegunaan lain, yaitu buat orang lain jadi repot!
Well, dari semua ke absurd tan yang terjadi yang jelas gue pengen lulus SMA dengan hasil UN yang menunjukkan bahwa gue gak sia-sia sekolah 3 tahun di SMA!!! Amin...
The greatest results in life are usually attained by simple means and the exercise of ordinary qualities day by day. These may for the most part be summed in these two things: common-sense and perseverance.
The thing always happens that you really believe in; and the belief in a thing makes it happen.
tubi kontinyu...
Aditya Bagus Elciano
This blog is just fiction and to have fun
Senin, 06 Mei 2013
Rabu, 27 Juni 2012
Guruku Seorang Alay
Selamat soree...
Dimana pun anda berada!!
Gue punya cerita yang agak lucu nih, uda agak lama sih. Tapi kejadian itu masih membekas dan membayang di ingatan gue. Mau makan, mau mandi, mau tidur selalu inget itu. Ibarat kata anak muda jaman sekarang susah 'move on' hehe
okee here goes:
Hari selasa tahun 2012 (tanggal dan bulan tepatnya uda agak lupa)... adalah hari dimana yang biasa terjadi disekolah-sekolah, yaitu rutinitas belajar-mengajar. Semua aktifitas yang biasa gue lakukan sebelum berangkat sekolah pun juga seperti biasa: Bangun-Melek-Tidur lagi-Bangun-Ngulet dikit persis orang autis-Tidur lagi-Bangun-Liat jam-Tidur lagi-Dan akhirnya bangun hahaha
Maklum kala itu cuma tidur 6 jam. Pemerintah seakan mengkorbankan para pelajar. Pelajar harus bangun lebih pagi untuk berangkat kesekolah yang mulai jam 06;30...
Kata PEMDA DKI sih biar mengurangi kemacetan.Tapi mengapa mengkorbankan para pelajar? "SIGH" toh masih macet juga...
Gue punya kenalan ABG Belanda dari YM. Disana sekolah mulai dari jam 9pagi-jam 3petang. Dan gue pikir pemerintah itu terlalu memberikan pressure kepada pelajar.
Anyway, balik lagi ke cerita...
Hari selasa menurut gue belajar yang paling enak, karena eh karena ada pelajaran Olahraganya. Dan gak tau kenapa? Dari gue SD sampe SMA sekarang ini selalu antusias banget sama pelajaran olahraga.
*Pertama sih itu pelajaran olahraga buat sehat, bikin otak seger. Ngantuk jadi gak ngantuk. Karena sesungguhnya orang ngantuk itu otaknya perlu oksigen. Dengan olahraga, oksigen bakal masuk ke otak. Dan buat para wanita yang sedikit kurang tinggi (dibaca: bantet) bisa deh tinggi'in badannya. hehe
Iye Iye gue tau, gue sotoy hahaha
*Kedua, olahraga itu selalu buat gue merasa excited dan enjoy. Jadi buat yang galau, yang abis diputusin pacarnya, yang digantungin gebetannya, atau yang stress sama pelajaran. Coba untuk berolahraga :)
*Dan yang Ketiga, olahraga adalah surganya para lelaki. Terutama ketika pas disuruh lari keliling lapangan. Semua mata lelaki pasti tertuju pada sosok wanita yang memiliki postur ideal dan berbaju ketat dan pastinya bunga dikelas. hahaha
Caution: Bagi yang tidak mengerti kata kata diatas harap tenang, tanyakan pada rumput yang bergoyang!
Overall, apakah ada yang merasakan hal yang sama?
Dan mengapa tiap guru olahraga itu matre yaah? Apakah sudah kodrat alam? Apakah guru olahraga diciptakan sedemikian rupa *mikir Entahlah, meskipun dicari tau dengan rumus fisika atau reaksi kimia dan hitung-hitungan Matematika, tetap hanya guru guru olahraga yang tau & Tuhan... BOELAH hahaha
2jam berlalu...
Pelajaran olahraga pun selesai. Pelajaran selanjutnya adalah fisika.
Dan TIIDDAAAKKKK... gurunya itu killer, pemakan daging,bahkan kadang suka makan meja kalo lagi laper haha *yang ini becanda deng hehe
Ciri-ciri fisiknya: dia item, mukanya sangar, pendek, sangar kaya anjing liar. Maklum doi orang Indonesia timur. Dan yang paling gue gak suka dari cara dia mengajar adalah dia selalu nyuruh anak muridnya maju kedepan kelas ngerjain soal yang dikasih. Kalo gak bisa ngerjain sih bakal diocehin dan nulai harian bakal berkurang. "NERAKA". Apalagi gue memiliki absen pertama, yang selalu menjadi sasaran empuk guru guru buat ngerjain soal yang susah. Ibarat tuh yaaa...
Gue sebagai tameng perang anak sekelas buat ngindarin mereka maju *Mukul-mukultembok huhuhu
Dan saat itu tiba juga...
Guru fisika gue itu memanggil satu persatu nama dikelas gue. 3 soal berarti 3 orang yang maju. Gue terus komat kamit persis kayak dukun "JANGAN GUE" "JANGAN GUE" Olvie... nama pertama disebut. Menghela napas, karena guru gue itu ngacak manggil. namanya.
Sisa 2 nama lagi...
Makin berdebar jantung ini rasanya menunggu,tangan terasa kaku dan mulut serasa bisu hahaha *Uda kaya orang mau mati. Setelah jawaban diperiksa dan betul.
Kini giliran nama yang kedua. Lagi dan lagi gue komat kamit *kali ini bukan kaya dukun tapi persis kaya monyet yang lagi teriak teriak ditengah hutan Hhuufffttt
Ines...
nama kedua disebut. Menghela napas lagi, semakin lama semakin mengerucut ke absen atas.
5 menit berlalu...
jawaban dikoreksi dan benar. This time for third the name. Dan kedua orang yang maju itu perempuan, berarti yang ketiga laki-laki. *Makin stress.. *gigit jari.. *Garuk-garuk pantat #eh hahaha
Tegang pun tak bisa dihindari, nama ketiga, laki-laki, dan mengerucut ke absen atas.. Keringet pun keluar deras membasahi tubuh yang tak berdaya ini. Takut akan dipanggil kedepan untuk mengerjakan soal yang tidak di mengerti ini..
Ketika tegang-tegangnya sedang memuncak... Sekelas dikagetkan oleh suara handphone yang lirik reff nya begini:
"Seiring berlalu bergulirnya waktu
Membuka rahasia di antara kita
Pastinya kan ada hati yang terluka
Tak menerima semua kenyataan yang ada
Namun tak selayaknya perselingkuhan ini
Yang lama ku lalui menjadi tiada berarti
Semenjak ku merasa harapmu sia-sia
Hingga terluka hati kan membuatmu tak berday"
dan TIIDDDDDDAAAAAKKKKKK......
Guru gue seorang alay. Selidik demi selidik itu lagu Merpati yang berjudul Tak Selamanya Selingkuh itu Indah. Sontak hal itu membuat seisi kelas ketawa dengan perlahan meskipun tidak kencang. Iyalah sangar gurunya. Gue dan teman teman pun shocked berat atas kejadian ini, guru fisika gue itu yang memiliki wajah preman dan sangar ternyata Merpati Lovers. Entah itu berasal dari pengalaman pribadinya atau guru gue galau diselingkuhin nangis nangis diatas shower dan setel lagu itu, No Body Knows. God Only Knows hahaha
Dimana pun anda berada!!
Gue punya cerita yang agak lucu nih, uda agak lama sih. Tapi kejadian itu masih membekas dan membayang di ingatan gue. Mau makan, mau mandi, mau tidur selalu inget itu. Ibarat kata anak muda jaman sekarang susah 'move on' hehe
okee here goes:
Hari selasa tahun 2012 (tanggal dan bulan tepatnya uda agak lupa)... adalah hari dimana yang biasa terjadi disekolah-sekolah, yaitu rutinitas belajar-mengajar. Semua aktifitas yang biasa gue lakukan sebelum berangkat sekolah pun juga seperti biasa: Bangun-Melek-Tidur lagi-Bangun-Ngulet dikit persis orang autis-Tidur lagi-Bangun-Liat jam-Tidur lagi-Dan akhirnya bangun hahaha
Maklum kala itu cuma tidur 6 jam. Pemerintah seakan mengkorbankan para pelajar. Pelajar harus bangun lebih pagi untuk berangkat kesekolah yang mulai jam 06;30...
Kata PEMDA DKI sih biar mengurangi kemacetan.Tapi mengapa mengkorbankan para pelajar? "SIGH" toh masih macet juga...
Gue punya kenalan ABG Belanda dari YM. Disana sekolah mulai dari jam 9pagi-jam 3petang. Dan gue pikir pemerintah itu terlalu memberikan pressure kepada pelajar.
Anyway, balik lagi ke cerita...
Hari selasa menurut gue belajar yang paling enak, karena eh karena ada pelajaran Olahraganya. Dan gak tau kenapa? Dari gue SD sampe SMA sekarang ini selalu antusias banget sama pelajaran olahraga.
*Pertama sih itu pelajaran olahraga buat sehat, bikin otak seger. Ngantuk jadi gak ngantuk. Karena sesungguhnya orang ngantuk itu otaknya perlu oksigen. Dengan olahraga, oksigen bakal masuk ke otak. Dan buat para wanita yang sedikit kurang tinggi (dibaca: bantet) bisa deh tinggi'in badannya. hehe
Iye Iye gue tau, gue sotoy hahaha
*Kedua, olahraga itu selalu buat gue merasa excited dan enjoy. Jadi buat yang galau, yang abis diputusin pacarnya, yang digantungin gebetannya, atau yang stress sama pelajaran. Coba untuk berolahraga :)
*Dan yang Ketiga, olahraga adalah surganya para lelaki. Terutama ketika pas disuruh lari keliling lapangan. Semua mata lelaki pasti tertuju pada sosok wanita yang memiliki postur ideal dan berbaju ketat dan pastinya bunga dikelas. hahaha
Caution: Bagi yang tidak mengerti kata kata diatas harap tenang, tanyakan pada rumput yang bergoyang!
Overall, apakah ada yang merasakan hal yang sama?
Dan mengapa tiap guru olahraga itu matre yaah? Apakah sudah kodrat alam? Apakah guru olahraga diciptakan sedemikian rupa *mikir Entahlah, meskipun dicari tau dengan rumus fisika atau reaksi kimia dan hitung-hitungan Matematika, tetap hanya guru guru olahraga yang tau & Tuhan... BOELAH hahaha
2jam berlalu...
Pelajaran olahraga pun selesai. Pelajaran selanjutnya adalah fisika.
Dan TIIDDAAAKKKK... gurunya itu killer, pemakan daging,bahkan kadang suka makan meja kalo lagi laper haha *yang ini becanda deng hehe
Ciri-ciri fisiknya: dia item, mukanya sangar, pendek, sangar kaya anjing liar. Maklum doi orang Indonesia timur. Dan yang paling gue gak suka dari cara dia mengajar adalah dia selalu nyuruh anak muridnya maju kedepan kelas ngerjain soal yang dikasih. Kalo gak bisa ngerjain sih bakal diocehin dan nulai harian bakal berkurang. "NERAKA". Apalagi gue memiliki absen pertama, yang selalu menjadi sasaran empuk guru guru buat ngerjain soal yang susah. Ibarat tuh yaaa...
Gue sebagai tameng perang anak sekelas buat ngindarin mereka maju *Mukul-mukultembok huhuhu
Dan saat itu tiba juga...
Guru fisika gue itu memanggil satu persatu nama dikelas gue. 3 soal berarti 3 orang yang maju. Gue terus komat kamit persis kayak dukun "JANGAN GUE" "JANGAN GUE" Olvie... nama pertama disebut. Menghela napas, karena guru gue itu ngacak manggil. namanya.
Sisa 2 nama lagi...
Makin berdebar jantung ini rasanya menunggu,tangan terasa kaku dan mulut serasa bisu hahaha *Uda kaya orang mau mati. Setelah jawaban diperiksa dan betul.
Kini giliran nama yang kedua. Lagi dan lagi gue komat kamit *kali ini bukan kaya dukun tapi persis kaya monyet yang lagi teriak teriak ditengah hutan Hhuufffttt
Ines...
nama kedua disebut. Menghela napas lagi, semakin lama semakin mengerucut ke absen atas.
5 menit berlalu...
jawaban dikoreksi dan benar. This time for third the name. Dan kedua orang yang maju itu perempuan, berarti yang ketiga laki-laki. *Makin stress.. *gigit jari.. *Garuk-garuk pantat #eh hahaha
Tegang pun tak bisa dihindari, nama ketiga, laki-laki, dan mengerucut ke absen atas.. Keringet pun keluar deras membasahi tubuh yang tak berdaya ini. Takut akan dipanggil kedepan untuk mengerjakan soal yang tidak di mengerti ini..
Ketika tegang-tegangnya sedang memuncak... Sekelas dikagetkan oleh suara handphone yang lirik reff nya begini:
"Seiring berlalu bergulirnya waktu
Membuka rahasia di antara kita
Pastinya kan ada hati yang terluka
Tak menerima semua kenyataan yang ada
Namun tak selayaknya perselingkuhan ini
Yang lama ku lalui menjadi tiada berarti
Semenjak ku merasa harapmu sia-sia
Hingga terluka hati kan membuatmu tak berday"
dan TIIDDDDDDAAAAAKKKKKK......
Guru gue seorang alay. Selidik demi selidik itu lagu Merpati yang berjudul Tak Selamanya Selingkuh itu Indah. Sontak hal itu membuat seisi kelas ketawa dengan perlahan meskipun tidak kencang. Iyalah sangar gurunya. Gue dan teman teman pun shocked berat atas kejadian ini, guru fisika gue itu yang memiliki wajah preman dan sangar ternyata Merpati Lovers. Entah itu berasal dari pengalaman pribadinya atau guru gue galau diselingkuhin nangis nangis diatas shower dan setel lagu itu, No Body Knows. God Only Knows hahaha
Kamis, 17 Mei 2012
Hello guys, uda lama gak posting. Kali ini sih gue cuma mau share sebuah cerita yang berjudul AKIBAT MENGAMBIL UANG MAMA Rp.150
here we go....
Akibat Mengambil Uang Mama Rp 150,-
Ada satu kisah yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:
Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya. Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan sehingga setiap malam minum 3 galon air Aqua. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.
Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.
Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya, “Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”
“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”
“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”
“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”
“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”
Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,
“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”
Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.
Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,-. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150,- di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.
Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,
“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),
“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang. Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. …rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT…. SAKIT… SAKIT rasanya.”
Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”
Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,
“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”
Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”
“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”
Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”
Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”
Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”
Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”
Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”
Maha benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam :
“Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua“ (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
“Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, ‘Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Attirmidzi)
Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:
Bila kita seorang anak:
Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanau wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita.
Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.
Bila kita sebagai orang tua:
Berhati-hatilah orang tua pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan orang tua dan ucapan orang tua akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.
Doa orang tua adalah makbul, bila orang tua marah kepada Anak, berdoalah untuk kebaikan mereka, maafkanlah mereka.
Semoga bermanfaat dan bisa mengambil HIKMAH..
here we go....
Akibat Mengambil Uang Mama Rp 150,-
Ada satu kisah yang sangat BERHARGA, diceritakan seorang trainer Kubik Leadership yang bernama Jamil Azzaini di kantor Bea dan Cukai Tipe A Bekasi sekitar akhir tahun 2005. Dalam berceramah agama, beliau menceritakan satu kisah dengan sangat APIK dan membuat air mata pendengar berurai. Berikut ini adalah kisahnya:
Pada akhir tahun 2003, istri saya selama 11 malam tidak bisa tidur. Saya sudah berusaha membantu agar istri saya bisa tidur, dengan membelai, diusap-usap, masih susah tidur juga. Sungguh cobaan yang sangat berat. Akhirnya saya membawa istri saya ke RS Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi dokter tidak menemukan penyakit istri saya. Kemudian saya pindahkan istri saya ke RS Azra, Bogor. Selama berada di RS Azra, istri saya badannya panas dan selalu kehausan sehingga setiap malam minum 3 galon air Aqua. Setelah dirawat 3 bulan di RS Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.
Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke RS Harapan Mereka di Jakarta dan langsung di rawat di ruang ICU. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai Rp 2,5 juta. Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu penyakit istri saya belum bisa teridentifikasi, tidak diketahui penyakit apa sebenarnya.
Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya, “Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”
“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”
“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”
“Berapa harganya dok?”
“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”
“Satu hari berapa kali suntik dok?”
“Sehari 3 kali suntik.”
“Berarti sehari 36 juta dok?”
“Iya pak Jamil.”
“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”
“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kami sudah mendatangkan perlengkapan dari RS Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”
“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”
“Pak Jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.
“Iya dok.”
Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua raka’at. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,
“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur Milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”
Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak Rp150,-.
Dulu, ketika kelas 6 SD, SPP saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu SPP bulanannya adalah Rp 25,-. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ? JaMil, kapan membayar SPP ?” Malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang Rp150,- di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. Rp75,- untuk membayar SPP dan Rp75,- saya gunakan untuk jajan.
Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu. Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis. Setelah itu saya menelpon ibu saya,
“Assalamu’alaikum Ma…”
“Wa’alaikumus salam Mil….” Jawab ibu saya.
“Bagaimana kabarnya Ma ?”
“Ibu baik-baik saja Mil.”
“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak Ma ?”
“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu Mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.
“Belum sembuh Ma.”
“Yang sabar ya Mil.”
Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, Mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”
“Yang mana Mil ?”
“Kejadian ketika Mama kehilangan uang Rp150,- yang tersimpan di bawah bantal ?”
Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, Mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)
“Mil, sampai Mama meninggal, Mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),
“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita Mil. Uang itu sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang. Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama Mil. Orang itu mencaci-maki mama Mil. Orang itu menghina mama Mil, padahal di situ banyak orang. …rasanya Mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita Mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT…. SAKIT… SAKIT rasanya.”
Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”
“Tidak tahu Mil…Mama tidak tahu.”
Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,
“Ma, yang mengambil uang itu saya Ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan Mama. Ma, tolong maafkan Jamil Ma…., Jamil berjanji nanti kalau bertemu sama Mama, Jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya Ma, maafkan saya….”
Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,
“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”
“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”
“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu Mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu Mil.”
“Ma, tolong maafkan saya Ma. Maafkan saya Ma?”
“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”
“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya Ma agar cepat sembuh.”
“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”
Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,
“Selamat pak Jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”
“Apa dok?”
“Infeksi prankreas.”
Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”
Selesai memeluk, dokter itu berkata, “Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankreas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”
Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya, “Terima kasih Ma…., terima kasih Ma.”
Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf Mil, Mama yang seharusnya minta maaf.”
Maha benar sabda Rasulullaah shalallaahu ’alaihi wa sallam :
“Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua“ (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
“Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, ‘Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Attirmidzi)
Kita dapat mengambil HIKMAH bahwa:
Bila kita seorang anak:
Janganlah sekali-kali membuat marah orang tua, karena murka mereka akan membuat murka Allah subhanau wa ta’ala. Dan bila kita ingin selalu diridloi-Nya maka buatlah selalu orang tua kita ridlo kepada kita.
Jangan sampai kita berbuat zholim atau aniaya kepada orang lain, apalagi kepada kedua orang tua, karena doa orang teraniaya itu terkabul.
Bila kita sebagai orang tua:
Berhati-hatilah orang tua pada waktu marah kepada anak, karena kemarahan orang tua dan ucapan orang tua akan dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan kadang penyesalan adalah ujungnya.
Doa orang tua adalah makbul, bila orang tua marah kepada Anak, berdoalah untuk kebaikan mereka, maafkanlah mereka.
Semoga bermanfaat dan bisa mengambil HIKMAH..
Rabu, 16 November 2011
Laga Perpisahan
Tepat tanggal 22 mei 2011, gue dan teman-teman X-4 sepakat buat bermain futsal untuk yang terakhir kalinya. Karena sebentar lagi UAS dan kata hatipun tak bisa dibohongi meski mulut berkata lain, anak2 X4 ingin fokus terlebih dahulu pada UAS. Dan lawan kali ini adalah kelas X8. Gue sih uda berfirasat bakal kalah? Terbukti dengan terjadinya sebuah kejadian yang fenomenal yang menggemparkan seluruh alam jagat raya beserta isinya.
Jadi gini ada dua orang yang sedang berantem ditempat parkir, antara pria&perempuan. Tau sendiri dong bagaimana bawelnya perempuan kalau sedang beradu mulut *eits bukan ciumanloh
Nah karena si pria emosi, pria itu dengan sepihak menonjok siperempuan. Lalu tiba2 ada sosok seorang ksatria yang gagah berani, baik hati, dan tidak sombong terlihat dari kejauhan datang untuk menyelamatkan si perempuan. Perkelahian pun tak terhindarkan lagi.
Dengan cepat mereka menjadi pusat perhatian sekuruh isi sekolah *biasalah mungkin doi pengen eksis kali, pengen twitternya banyak yang follow hahaha
Guru2 yang melihatnya dengan cepat memisahkan mereka dan membawanya ke ruang BK. Gue dan teman2 pun yang sedang menunggu didepan kelas dikagetkan dengan kejadian fenomenal ini. Alhasil tangan gue pun bergerak menuju ke kepala, bergerak dengan indahnya keatas, kebawah, kekanan, kekiri sambil memasukkan jari2 lentik milik gue ini ke lubang hidung gue yang indah nan mempesona hehe
Ternyata usut demi usut mereka adalah pasangan kekasih yang sedang bertengkar. Dan dari hasil intelijen yang gue lakukan, ternyata yang menyebabkan mereka bertengkar adalah adanya pihak ketiga atau bahasa gaulnya Selingkuh... JRENG...JRENG...JRENG
sekali lagi biar dramatis JRENG3x....
Well, it's nothing worth trying......
Eniwei balik lagi ke futsal, karna ini pertandingan terakhir X4, kamipun langsung mengambil inisiatif permainan dengan bermain menyerang. Kata orang barat sih : "Take control, possesion football, make a truepass and goool"
Dengan segala usaha, upaya, dan daya disertai doa, tak lupa restu orang tua kamipun berhasil mencetak gol hehehe Walaupun di 30 menit awal kami mengalami Death Lock dalam mencetak gol.
Benar saja, apa yang sudah gue prediksi terjadi....
Dewi fortuna masih jauh dari kelas kami tercinta X-4. Kelas ini kalah dengan cukup sangat ironis, penuh dengan drama. Meskipun kalah tetapi 1 dari 5 pangeran lapangannya sempat mencetak satu gol dan ini adalah gol satu2nya dalam pertandingan kali ini. Gol ini tercipta dengan sangat indah dan tak terduga-duga, gol ini tercipta dari jarak sekitar setengah lapangan futsal. Gol ini dicetak oleh pemain yang bernomor punggung 18 dan bernamakan ELCIANO hehehe
Tetapi kabar menggembirakan datang untuk teman-teman X4. Dengan bangga dilaga perpisahan ini, kami memperlihatkan kostum baru X4 yang baru saja selesai pembuatannya, bewarna merah marun dengan logo puma menempel dipundak kostum ini. Walaupun belum memiliki lambang resmi tetapi kostum ini cukup keren dikenakkan. Cukup okeey buat pemula hehehe
Sabtu, 05 November 2011
Heartbreaking Tragedy
8 Juni 2011...
Tanggal apakah ini?
Ini adalah tanggal spesial buat gue. Tanggal dimana seekor anak dilahirkan disebuah rumah sakit kecil dibilangan Jakarta Pusat dengan nama Aditya Bagus Elciano. Di usia gue yang makin bertambah tua ini gue sambut dengan suka cita. Yang gue lebih heran, di usia gue yang ke 16 tahun ini gue gak tau sampe sekarang apa itu arti dari nama gue sendiri yaitu ELCIANO? hahaha
Hooorrreeeee....
Umur gue akan meranjak ke usia 17 tahun.
Yaaap satahun lagi gue akan mendapat Kartu Tanda Penduduk dan Surat Ijin Mengendarai atau bahasa awam nya KTP dan SIM.
Kenapa gue seneng?
Karena nanti gue bisa ikut serta dalam menyuarakan hak pilih gue dalam PEMILU dan untuk bapak-bapak yang bertugas mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya di jalanan itu dengan berkedok memakai seragam gak bisa sembarangan nilang gue lagi dan memberi tarif seenak jidad menangkap dengan berbagai alasan sampai-sampai menjadi pak ogah untuk supir angkot.
(*PadahalsihGueTauKaloDoiLagiButuhUangBuatSekolahAnaknya)
Pantes kita sering banget liat angkot ugal-ugalan dijalan, toh dari aparatnya aja itu berbuat curang gimana angkotnya SADISS...
Tetapi diulang tahun gue kali ini sedikit ternodai dengan kabar duka, tanggal 2 juni kemarin tepat jam 12 tengah malam gue dikejutkan dengan kabar yang tidak mengenakkan. Bahwasannya nenek gue dari nyokap meninggal dunia diumur 56 tahun. Dialah nenek yang paling setia dengan keluarga, senang walaupun susah dia selalu setia dibelakang keluarga gue...
Konon kata nyokap, nenek gue itu pernah nyelamatin gue dari maut ketika gue kecil dari reruntuhan atap yang roboh persis diatas kepala gue...
Dan dia sering banget masakin makanan buat gue dan adik-adik kalo nyokap lagi gak dirumah. Masakannya itu layak disejajarkan dengan restoran-restoran bintang 5.
Wajar sih, nenek gue itu pernah punya usaha catering.
Yaa meskipun masakannya rada-rada asin. Mungkin pas dia lagi masak, keringet-keringet dari keteknya itu bergerak menuju masakan dan terjun bebas ke arah masakan makanya jadi asin hahaha. Sebuah kehangatan yang tak tergantikkan dimanapun dan kapanpun gue berada.
Dihari-hari terakhirnya dirumah sakit gue gak sempet buat jenguk. Nenek gue itu dirawat inap disalah satu rumah sakit dibilangan Jakarta Pusat selama 4 hari sebelum dia meninggal. Alhasil gue pun tidak bisa lagi berbincang-bincang, bercanda tawa, bersenda gurau dengannya dan yang lebih penting gue gak bisa lagi mencicipi masakannya yang super duper ueenaak ya meskipun rada asin hehehe
Dan lebih ironis lagi di ulang tahun gue kali ini, gak ada sosok seorang nenek lagi yang bisa kasih gue ucapan selamat. Karena eh Karena kedua nenek gue itu uda pada pulang ke Rahmatullah.
Yaaaaaa......
Walaupun begitu, gue sadar kita sebagai manusia pasti akan menyusul. Dan kini gue hanya bisa mendoakan mereka disetiap ibadah yang gue lakukan
Tanggal apakah ini?
Ini adalah tanggal spesial buat gue. Tanggal dimana seekor anak dilahirkan disebuah rumah sakit kecil dibilangan Jakarta Pusat dengan nama Aditya Bagus Elciano. Di usia gue yang makin bertambah tua ini gue sambut dengan suka cita. Yang gue lebih heran, di usia gue yang ke 16 tahun ini gue gak tau sampe sekarang apa itu arti dari nama gue sendiri yaitu ELCIANO? hahaha
Hooorrreeeee....
Umur gue akan meranjak ke usia 17 tahun.
Yaaap satahun lagi gue akan mendapat Kartu Tanda Penduduk dan Surat Ijin Mengendarai atau bahasa awam nya KTP dan SIM.
Kenapa gue seneng?
Karena nanti gue bisa ikut serta dalam menyuarakan hak pilih gue dalam PEMILU dan untuk bapak-bapak yang bertugas mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya di jalanan itu dengan berkedok memakai seragam gak bisa sembarangan nilang gue lagi dan memberi tarif seenak jidad menangkap dengan berbagai alasan sampai-sampai menjadi pak ogah untuk supir angkot.
(*PadahalsihGueTauKaloDoiLagiButuhUangBuatSekolahAnaknya)
Pantes kita sering banget liat angkot ugal-ugalan dijalan, toh dari aparatnya aja itu berbuat curang gimana angkotnya SADISS...
Tetapi diulang tahun gue kali ini sedikit ternodai dengan kabar duka, tanggal 2 juni kemarin tepat jam 12 tengah malam gue dikejutkan dengan kabar yang tidak mengenakkan. Bahwasannya nenek gue dari nyokap meninggal dunia diumur 56 tahun. Dialah nenek yang paling setia dengan keluarga, senang walaupun susah dia selalu setia dibelakang keluarga gue...
Konon kata nyokap, nenek gue itu pernah nyelamatin gue dari maut ketika gue kecil dari reruntuhan atap yang roboh persis diatas kepala gue...
Dan dia sering banget masakin makanan buat gue dan adik-adik kalo nyokap lagi gak dirumah. Masakannya itu layak disejajarkan dengan restoran-restoran bintang 5.
Wajar sih, nenek gue itu pernah punya usaha catering.
Yaa meskipun masakannya rada-rada asin. Mungkin pas dia lagi masak, keringet-keringet dari keteknya itu bergerak menuju masakan dan terjun bebas ke arah masakan makanya jadi asin hahaha. Sebuah kehangatan yang tak tergantikkan dimanapun dan kapanpun gue berada.
Dihari-hari terakhirnya dirumah sakit gue gak sempet buat jenguk. Nenek gue itu dirawat inap disalah satu rumah sakit dibilangan Jakarta Pusat selama 4 hari sebelum dia meninggal. Alhasil gue pun tidak bisa lagi berbincang-bincang, bercanda tawa, bersenda gurau dengannya dan yang lebih penting gue gak bisa lagi mencicipi masakannya yang super duper ueenaak ya meskipun rada asin hehehe
Dan lebih ironis lagi di ulang tahun gue kali ini, gak ada sosok seorang nenek lagi yang bisa kasih gue ucapan selamat. Karena eh Karena kedua nenek gue itu uda pada pulang ke Rahmatullah.
Yaaaaaa......
Walaupun begitu, gue sadar kita sebagai manusia pasti akan menyusul. Dan kini gue hanya bisa mendoakan mereka disetiap ibadah yang gue lakukan
Minggu, 04 September 2011
Futsal Oh Futsal
Sekitar bulan Maret-Mei kemarin, Kelas gue X-4 sering banget ngadain futsal. Jadi disekolah gue itu SMU 72 lagi hot-hotnya futsal tetapi dimainkan hanya antarkelas, entah itu kelas 1 lawan kelas 2, kelas 2 lawan kelas 3 dan seterusnya ampe kiamat.
Kelas gue X-4 pertama kali tanding sih(seingetgue) lawan kelas X-7 kala itu kelas gue bermain draw. Hampir semua kelas 1,2, dan satu kelas 3 gue dan teman-teman sambangi buat main...
Yang anehnya gue gak tau ampe sekarang dan dukunpun bertindak, kelas gue itu sering kali kalah. Padahal dikelas gue itu terdapat manusia-manusia super yang ulung mencetak anak! *eh salah ding gol maksudnya hehe
Mungkin jago ketemu jago jadi diskonek kali ye?(LOH)
Kelas gue hanya menang 2x dari sekian banyaknya pertandingan...BUJUG...
Sungguh menguras kantong. Dan mungkin kalo secara klasemen liga, kelas gue ada di zona degradasi kali...hahaha
Kelemahan kelas gue itu terletak pada kurangnya kekompakan tim atau bahasa kerennya TeamWork. Tiap kali main "kompak ya kompak!" tapi dilapangan malah semua kebun binatang pada keluar "SIGH"
Nah lucunya seorang temen gue yang berposisikan sebagai kiper :
Kala itu tim X-4 bertanding dengan salah satu kelas XI-IPA
dari keringat-keringat yang mengucur deras dibadan kami...
dari jeri payah kami...
dan melalui dukungan teman-teman yang telah menaruh harapannya dipundak kami...
Ketika dititik nadi terujung, bah bagaikan ksatria yang sedang berperang dimedan
tempur. Akhirnya kami mencetak sepucuk goooaal...... *BOELAH
KICK OFF, sehabis gol
TemenGueKiper singkat(TGK) : Weeh jangan dihalangin dong (percaya diri)
temen-temen guepun agak minggir sedikit ke pinggir
Woooouuuuussssshhhhhh.....
Bola mengarah ke arah gawang...
Bola itu dengan mudah di tepisnya. Ia semakin percaya diri.
Ketika pelanggaran tepat digaris tengah lapangan, temen gue itu berkata-kata lagi
TGK : Woi, gausah dijagain (dengan lantang penuh optimistis)
SEMUA : Minggir
Woooouuuuussssshhhhhh.....
Bola itu bergerak kembali ka arah gawang dengan sangat cepat, bagaikan kilat petir yang notabene kecepatan cahaya yang jauh lebih cepat dari kecepatan suara kilat itu sendiri.... #KesambetSetan
Dengan cepat temen gue itu menepis tendangan tsb. Dia berhasil menepis tendangan super gledek itu. Tetapi kemalangan terjadi.....
Karena temen gue itu kurus kering item bau dekil hidup lagi hehehe layaknya tengkorak berjalan maka tangan temen gue itu juga kecil dan tipis, ketika bola berhasil ditepis seketika bola itu dengan perlahan menukik ke arah bawah, bergelinding menuju gawang dan GGOOOOAAAAAALLLLL!!!!!!
TemenGueYangLaen : Goooobbbbbbllloooook (lesu, tau akan kalah)
TGK : Masang tampang belo'on
beberapa menit kemudian gol tercipta untuk kelas XI-IPA. Hingga pertandingan berakhir kelas kami pun harus berlapang dada menerima kekalahan.
Dengan polosnya dan rasa tak berdosa penuh dengan kenistaan TemenGueItu berkata SORRY.... Sulit dipikirkan secara ilmiah. Mungkin kejadian itu hanya Tuhan dan TemenGueItu lah yang tau.
Kelas gue X-4 pertama kali tanding sih(seingetgue) lawan kelas X-7 kala itu kelas gue bermain draw. Hampir semua kelas 1,2, dan satu kelas 3 gue dan teman-teman sambangi buat main...
Yang anehnya gue gak tau ampe sekarang dan dukunpun bertindak, kelas gue itu sering kali kalah. Padahal dikelas gue itu terdapat manusia-manusia super yang ulung mencetak anak! *eh salah ding gol maksudnya hehe
Mungkin jago ketemu jago jadi diskonek kali ye?(LOH)
Kelas gue hanya menang 2x dari sekian banyaknya pertandingan...BUJUG...
Sungguh menguras kantong. Dan mungkin kalo secara klasemen liga, kelas gue ada di zona degradasi kali...hahaha
Kelemahan kelas gue itu terletak pada kurangnya kekompakan tim atau bahasa kerennya TeamWork. Tiap kali main "kompak ya kompak!" tapi dilapangan malah semua kebun binatang pada keluar "SIGH"
Nah lucunya seorang temen gue yang berposisikan sebagai kiper :
Kala itu tim X-4 bertanding dengan salah satu kelas XI-IPA
dari keringat-keringat yang mengucur deras dibadan kami...
dari jeri payah kami...
dan melalui dukungan teman-teman yang telah menaruh harapannya dipundak kami...
Ketika dititik nadi terujung, bah bagaikan ksatria yang sedang berperang dimedan
tempur. Akhirnya kami mencetak sepucuk goooaal...... *BOELAH
KICK OFF, sehabis gol
TemenGueKiper singkat(TGK) : Weeh jangan dihalangin dong (percaya diri)
temen-temen guepun agak minggir sedikit ke pinggir
Woooouuuuussssshhhhhh.....
Bola mengarah ke arah gawang...
Bola itu dengan mudah di tepisnya. Ia semakin percaya diri.
Ketika pelanggaran tepat digaris tengah lapangan, temen gue itu berkata-kata lagi
TGK : Woi, gausah dijagain (dengan lantang penuh optimistis)
SEMUA : Minggir
Woooouuuuussssshhhhhh.....
Bola itu bergerak kembali ka arah gawang dengan sangat cepat, bagaikan kilat petir yang notabene kecepatan cahaya yang jauh lebih cepat dari kecepatan suara kilat itu sendiri.... #KesambetSetan
Dengan cepat temen gue itu menepis tendangan tsb. Dia berhasil menepis tendangan super gledek itu. Tetapi kemalangan terjadi.....
Karena temen gue itu kurus kering item bau dekil hidup lagi hehehe layaknya tengkorak berjalan maka tangan temen gue itu juga kecil dan tipis, ketika bola berhasil ditepis seketika bola itu dengan perlahan menukik ke arah bawah, bergelinding menuju gawang dan GGOOOOAAAAAALLLLL!!!!!!
TemenGueYangLaen : Goooobbbbbbllloooook (lesu, tau akan kalah)
TGK : Masang tampang belo'on
beberapa menit kemudian gol tercipta untuk kelas XI-IPA. Hingga pertandingan berakhir kelas kami pun harus berlapang dada menerima kekalahan.
Dengan polosnya dan rasa tak berdosa penuh dengan kenistaan TemenGueItu berkata SORRY.... Sulit dipikirkan secara ilmiah. Mungkin kejadian itu hanya Tuhan dan TemenGueItu lah yang tau.
Langganan:
Postingan (Atom)